Aspek Sosial Sistem Informasi Dalam Bidang Pendidikan ~ Heca Library Selamat Datang Di Website Heca Library Dapatkan Informasi-Informasi Menarik Dan Berbagai Bahan Bacaan Mengenai Perkembangan Perpustakaan Yang Tentunya Sangat Bermanfaat Bagi Anda

Sabtu, 10 Januari 2015


ASPEK SOSIAL SISTEM INFORMASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Oleh :

ZULFIKRI
   

S1-ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN AR-RANIRY
BANDA ACEH
2014/2015 

A.    PENGERTIAN TEKNOLOGI  INFORMASI DALAM PENDIDIKAN
     Apa yang sekarang kita rasakan sekarang sangatlah berbeda jauh dengan 10 tahun kebelakang, teknologi informasi dan komunikasi bisa kita nikmati dalam berbagai bidang. salah satunya dalam bidang pendidikan. para siswa di zaman yang serba canggih ini dituntut bisa menguasai komputer dan internet. namun sangatlah disayangkan dari beberapa mahasiswa yang mulai mengerti dunia komputer dan internet hanya sekedar tegur sapa melalui layanan Jejaring sosial seperti facebook dan twitter.[2]

      Information and Communications Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah istilah yang relatif baru dalam wacana komunikasi. Menurut kamus Wikipedia, istilah ICT mulai digunakan oleh para peneliti akademik pada tahun 1980-an dan menjadi populer sejak digunakan oleh Dennis Stevenson pada tahun 1997 dalam laporannya kepada pemerintah Inggris tentang perkembangan pendidikan. Istilah ICT semakin dikenal luas setelah digunakan dalam laporan tentang revisi Kurikulum Nasional untuk Inggris, Wales, dan Irlandia Utara pada tahun 2000.[3] Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan.[4]

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.[5]

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. pendidikan adalah menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.[6]
Jadi teknologi informasi dalam pendidikan ialah suatu penerapan teknologi informasi dalam membantu proses belajar mengajar untuk mempermudah segala kebutuhan yang menyangkut dengan pendidikan itu sendiri.

Seiring dengan berkembangnya ICT, pemanfaatannya juga semakin meluas ke berbagai bidang, mulai dari sekedar untuk hiburan, pemerintahan, dan berbagai bidang lainnya. Salah satu manfaat yang paling dirasakan adalah pada bidang pendidikan, adanya akses luas bagi pada penggunanya untuk mendapatkan informasi apapun yang dibutuhkan. Ketersediaan ICT pada lembaga pendidikan saat ini, bukan hanya sebagai penunjang, melainkan menjadi sebuah kebutuhan dan kewajiban.

Pemanfaatan ICT di dunia pendidikan adalah melalui berbagai jenis aplikasi, antara lain: E-learning, Online Courses, Electronic Library, Computer Aided Instruction (CAI) dan berbagai jenis aplikasi lainnya. Pengguna akan dapat memanfaatkan berbagai fitur yang bisa digunakan untuk berkomunikasi, serta mengakses materi-materi pendukung melalui sistem E-learning.[7]

E-learning merupakan sebuah bentuk pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik dan Information and Communication Technology (ICT) yang memungkinkan materi pembelajaran dapat tersampaikan kepada siswa tanpa adanya proses pembelajaran yang terbatas di dalam sebuah ruang. E-learning berkembang sangat pesat dari masa ke masa sehingga menjadikan kegiatan pembelajaran jauh lebih mudah, lebih efektif, dan efisien.[8]

B.     FUNGSI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERPUSTAKAAN
1.      Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
2.      Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. dalam pembelajaran di sekolahsesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
3.      Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.[9]

C.    MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERPUSTAKAAN
Menurut penelusuran UNESCO pada tahun 2003,  ada lima manfaat yang dapat diraih melalui penerapan ICT dalam sistem pendidikan:
1.      mempermudah dan memperluas akses terhadap pendidikan
2.      meningkatkan kesetaraan pendidikan
3.      meningkatkan mutu pembelajaran
4.      meningkatkan profesionalisme guru/dosen
5.      meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, tata kelola, dan administrasi pendidikan.[10]

D.    DAMPAK POSITIF  TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN
1.      Membuat berbagai aktivitas komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien.
2.      Mempercepat proses kinerja pengajaran
3.      Menghemat waktu, biaya, serta tenaga.

E.     DAMPAK NEGATIF  TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN SERTA SOLUSI UNTUK MENCEGAH
1.      Ketergantungan
Media komputer memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang diberikan oleh penggunanya. Terlalu atraktifnya, membuat penggunanya  seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya. kita bisa menggunakan komputer sebagai pelepas stress dengan bermain games yang ada.
Solusinya :
Ketergantungan dapat ditanggulangi atau diminimalisasikan dengan adanya bantuan dari lingkungan dan orang-orang sekitar kita, yang dapat menyadarkan pengguna addict tersebut dengan menawarkan kegiatan lain yang lebih menarik dari pada yang ditawarkan oleh komputer. Serta memberikan motivasi untuk memperbanyak kegiatan di luar rumah (menyibukkan diri) seperti olahraga, traveling, bersosialisasi dengan teman, maka akan lebih sedikit waktu yang dihabiskan di depan komputer.
2.      Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan pada komputer. Karena segi isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan berbagai macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang menunjukan kekejaman dan kesadisan. Studi eksperimental menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara bermain permainan komputer dengan tingkat kejahatan di kalangan anak muda, khususnya permainan komputer yang banyak memuat unsur kekerasan dan pembunuhan. Bahkan ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa games yang di mainkan di komputer memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar dibandingkan kekerasan yang ada di televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan nyata sekalipun. Hal ini terjadi terutama pada anak-anak. Mereka akan memiliki kekurangan sensitivitas terhadap sesamanya, memicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak, dan bisa mengakibatkan dorongan kepada anak untuk bertindak kriminal seperti yang dilihatnya (meniru adegan kekerasan)
Solusinya :
Dampak negatif tersebut dapat diminimalisasi dengan adanya peran serta dari orang tua. Pertama, orangtualah yang seharusnya mengenalkan computer dan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan computer dan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaannya. Selanjutnya orang tua harus dapat mengontrol dan memantau sejauh mana penggunaan komputer dan internet pada anak-anaknya. Seperti memasang software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan. Mengatur peletakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Memberikan batasan waktu dan jadwal dalam penggunaan computer.
3.      Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Begitu banyak situs-situs pornografi yang ada di internet, meresahkan banyak pihak terutama kalangan orang tua yang khawatir anak-anaknya akan mengonsumsi hal-hal yang bersifat porno. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. Ironisnya, ada situs-situs yang memang menjadikan anak-anak sebagai target khalayaknya. Mereka berusaha untuk membuat situs yang kemungkinan besar memiliki keterkaitan dengan anak-anak dan sering mereka jelajahi.
Solusinya :
Solusi untuk meminimalisasi dampak dari pornografi tersebut tidak jauh berbeda dengan solusi untuk meminimalisasi dampak negatif dari kekejaman dan kesadisan. Dalam hal ini, Pertama-tama, orangtualah yang seharusnya mengenalkan computer dan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan komputer dan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaannya. Selanjutnya orang tua harus dapat mengontrol dan memantau sejauh mana penggunaan komputer dan internet pada anak-anaknya.
4.      Antisocial Behavior
Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan komputer adalah antisocial behavior. Dimana pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer. Selain itu, pengguna komputer tersebut tidak peduli lagi apa yang terjadi disekitarnya, satu-satunya yang dapat menarik perhatiannya hanyalah komputer saja. Orang akan menjadi lebih jarang berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, sehingga kemampuan interpersonal dan emosionalnya tidak berkembang secara optimal. Lama kelamaan, seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan orang-orang disekitarnya. Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan menumbulkan dampak yang sangat buruk, yang dimana manusia lama kelamaan akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi interaksi ataupun sosialisasi.
Solusinya :
Antisocial behavior dapat ditanggulangi dengan menciptakan kesadaran dari diri sendiri akan dampak buruk dari antisocial behavior dan mulai memperbanyak kegiatan di luar rumah dengan keuarga atau teman-teman, seperti olahraga bersama, traveling, hang out bersama teman, dll. Dengan begitu seseorang akan merasakan bahwa sosialisasi dengan sesamanya merupakan suatu kebutuhannya selain kebutuhannya akan komputer.
5.      Malas belajar dan mengerjakan tugas
Penggunaaan komputer juga menimbulkan dampak negatif dalam dunia pendidikan. Seseorang terutama anak-anak yang terbiasa menggunakan komputer, cenderung menjadi malas karena mereka menjadi lebih tertarik untuk bermain komputer dari pada mengerjakan tugas atau belajar.
Solusinya :
Solusi untuk meminimalisasi dampak negatif tersebut yaitu dengan memaksimalkan peran serta orang tua dalam memberikan perhatian, pengertian dan membimbing anak-anak dalam belajar dan bermain. Sehingga bila anak-anak dirasa sudah berlebihan dalam menggunakan komputer orang tua bisa segera membatasi dan mencegah terjadinya ketergantungan.

6.      Perubahan Tulisan Tangan
Dengan kemudahan dan kepraktisan yang diberikan oleh komputer, terutama dalam hal menuliskan suatu text, membuat seseorang cenderung memilih untuk mengetik daripada harus menulis secara manual. Akibatnya, lama kelamaan seseorang akan mengalami perubahan tulisan, dari yang dulunya rapi, sampai akhirnya menjadi tulisan yang berantakan dan sulit dibaca, Hal tersebut karena mereka tidak lagi terbiasa untuk menulis secara manual.
Solusinya :
Solusi untuk meminimalisasi dampak negatif tersebut yaitu dengan menyeimbangkan antara penggunaan tulisan manual dengan mengetik di komputer. Cobalah untuk tidak hanya mengandalkan komputer untuk membuat suatu text, karena perlu disadari bahwa tidak selamanya kita dapat mengandalkan teknologi. Teknologi hanyalah seperangkat alat yang bisa saja tiba-tiba terjadi kerusakan ataupun error, yang dimana pada saat itu kita tidak dapat lagi mengandalkannya, sehingga kita juga harus dapat menyeimbangkan antara penggunaan secara manual dengan penggunaan teknologi.[11]



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teknologi informasi dalam pendidikan ialah suatu penerapan teknologi informasi dalam membantu proses belajar mengajar untuk mempermudah segala kebutuhan yang menyangkut dengan pendidikan itu sendiri. Teknologi berfungsi sebagai alat (Tools), Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science) dan Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Serta mempermudah dan memperluas akses terhadap pendidikan, meningkatkan kesetaraan pendidikan, meningkatkan mutu pembelajaran, meningkatkan profesionalisme pengajar, meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, tata kelola, dan administrasi pendidikan.
Teknologi informasi juga memiliki dampak positif dan juga negatif terhadap dunia pendidikan, diantara dampak positif antara lain seperti membuat berbagai aktivitas komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien, mempercepat proses kinerja pengajaran, menghemat waktu, biaya, serta tenaga. Adapun dampak negatif dari teknologi informasi dalam pendidikan ialah ketergantungan, violence and gore, pornografi, antisocial behavior, malas belajar dan mengerjakan tugas, perubahan tulisan tangan.

DAFTAR PUSTAKA
Dampak perkembangan sistem informasi, http://teknologi.kompasiana.com/21/12/14,         13.39 WIB.
Definisi pendidikan, http://kbbi.web.id/ 21/12/14, 15.35 WIB
Fungsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran,       http://www..umboh.net/22/12/14, 11.34 WIB.
Pengertian dan konsep E-Learning, http://www.academia.edu/21/12/14, 16.18 WIB
Pengertian pendidikan menurut ahli, http://belajarpsikologi.com/21/12/14, 15.42 WIB
Peran dan manfaat tik dalam pendidikan, http://widy.mhs.narotama.ac.id/22/12/14, 10.33 WIB
Teknologi informasi dalam pendidikan, http://www.academia.edu/21/12/14, 14.53.
Teknologi informasi dan komunikasi pada dunia pendidikan, www.ubaya.ac.id/22/12/14,16.09      WIB
Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan, http://www.aingindra.com/21/12/14,
16.28 WIB





[1] Dampak perkembangan sistem informasi, http://teknologi.kompasiana.com/.21/12/14, 12.11 WIB
[2] Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan,  http://www.aingindra.com/21/12/14, 16.28 WIB
[3] Widy. Peran dan manfaat TIK dalam pendidikan, http://widy.mhs.narotama.ac.id/ 22/12/14, 10.07 WIB.
[4] Teknologi informasi dalam pendidikan, http://belajarpsikologi.com 21/12/14, 14.53.
[5] Definisi pendidikan, http://kbbi.web.id/ 21/12/14, 15.35 WIB
[6]Pengertian pendidikan menurut ahli, http://belajarpsikologi.com/21/12/14, 15.42 WIB
[7] teknologi informasi dan komunikasi pada dunia pendidikan, www.ubaya.ac.id/22/12/14,16.09 WIB
[8]Pengertian dan konsep E-Learning, http://www.academia.edu/ 21/12/14, 16.18 WIB
[9]Fungsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, http://www..umboh.net/ 22/12/14, 11.34 WIB.
[10]Peran dan manfaat tik dalam pendidikan, http://widy.mhs.narotama.ac.id/ 22/12/14, 10.33 WIB
[11] Dampak perkembangan sistem informasi, http://teknologi.kompasiana.com/. (diakses) 21/12/14, 13.39 WIB.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
" + "ipt>");}